Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Pulau Kalimantan. Provinsi ini memiliki luas wilayah sekitar 157.983 km2 yang dibagi atas 13 kabupaten dan 1 kota. Jika dilihat pada peta Indonesia, pasti Anda akan melihat betapa hijaunya provinsi yang satu ini. Hal ini karena Kalimantan Tengah bisa dikatakan sebagai rumah bagi hutan tropis.

Segala macam vegatasi tropis mendominasi alam di kawasan Kaliamantan Tengah ini. Kalimantan Tengah juga merupakan rumah bagi hewan endemik Kalimantan, Orangutan. Selain Orangutan, hutan yang sudah dikelola sebagai Taman Nasional Tanjung Putting dengan luas mencapai 300.000 hektar ini menyimpan berbagai macam spesies lain, ada beruang, landak, owa-owa, beruk, bekantan, treggiling, dan lainnya.

Rata-rata hewan yang terdapat di Kalimantan Tengah memang merupakan satwa langka yang begitu dilindungi keberadaannya. Oleh karenanya, kita harus menjaga hutan Kalimantan ini agar satwa langka ini tetap hidup dan berkembang biak. Tentunya juga agar hutan Kalimantan Tengah menjadi paru-paru dunia yang menjadi andalan seluruh dunia.

Bukan hanya itu, Kalimantan Tengah juga merupakan pemilik etnis Dayak terbesar dibandingkan dengan provinsi lainnya di pulau Kalimantan. Etnis Dayang di Kalimantan Tengah mencapai jumlah 1.092. 182 jiwa yang setara dengan 46,62% populasi di Kalimantan Tengah. Orang-orang Dayak Kalimantan Tengah ini sebagian besar masih berprofesi sebagai petani dan ada juga sebagian yang menjadi pegawai pemerintah.

Suku Dayak di Kalimantan Tengah sangat teguh melestarikan budaya aslinya. Ini tentu saja merupakan kekayaan yang terkanal di mata dunia. Saking kaya akan budayanya, pemerintah provinsi Kalimantan Tengah kerap menggelar acara Festival Budaya tahunan yang dinamakan Festival Budaya Isen Mulang yang mengangkat pesona Suku Dayak.

Bahasa yang digunakan secara umum di Kalimantan Tengah adalah Bahasa Dayak dan Bahasa Indonesia. Namun, ada juga yang menggunakan bahasa Banjar, karena persebaran masyarakat Banjar di Kalimantan Tengah membuat bahasa Banjar menjadi salah satu bahasa sehari-hari, selain bahasa Dayak dan Indonesia. Sedangkan, masyarakat transmigran Jawa lebih sering menggunakan bahasa Jawa.

Scroll to top